TINGKAT
KRIMINALITAS DI DESA KERTAJAYA
Desa kertajaya
kecamatan Sungai Keruh Kabupaten Musi Banyuasin Provinsi Sumatera selatan.
Penduduk Desa kertajaya diperkirakan sekitar 5 ribu orang. Pada tahun 2013 ini
sudah mencatatkan sebanyak 2 kali kejadian kasus kriminal.
Kasus kriminal yang
pertama terjadi pada awal bulan januari 2013 yaitu telah meninggal seorang
warga desa kertajaya bernama Elon yang ditemukan di sungai wilayah Kecamatan
Sungai Lilin Kabupaten Musi Banyuasin. Jasad Elon ditemukan oleh salah seorang
warga di Kecamatan Sungai Lilin pada saat ia bermaksud memancing disungai.
Jasad Elon yang hanyut di sungai dalam kondisi tanpa Kepala ketika di evakuasi
oleh pihak berwajib. Jasad Elon yang ditemukan tanggal 9 Januari 2013,
selanjutnya di evakuasi di Polres Muba dan sempat bermalam selama 2 hari sejak
ditemukan oleh pihak yang berwajib. Pihak berwajib (Polisi) kemudian
mengumumkan jasad tanpa kepala dan tanpa identitas tersebut melalui media cetak
(koran) kepada warga Muba. Berita media koran yang diketahui oleh keluarganya
langsung mendatangi kantor polres muba dan memeriksa ciri-ciri pisiknya serta
diyakini bahwa jasad tanpa kepala itu adalah keluarganya yang bernama Elon. Jasad
Elon dibawa dan dikuburkan di Desa Kertajaya oleh keluarganya setelah dua hari
pasca ditemukan di sungai wilayah Kecamatan Sungai lilin.
Kasus kriminal yang
kedua terjadi pada tanggal 7 April 2013 sekitar pukul 15.00 wib. Kejadian
kriminal yang kedua kali dalam tahun 2013 di desa kertajaya ini bermula dari
persoalan penebangan kayu dihutan. Kayu yang ditebang dengan maksud untuk
dijual. Kayu yang terletak di hutan peninggalan nenek pelaku dan korban yang
ditebang oleh orang suruhan korban mendapat ancaman dari pelaku agar tidak
menebang kayu tersebut. Beberapa kali peringatan lisan yang simpaikan oleh
pelaku melalui orang yang diutus, pada hari kejadian pelaku memanggil korban
kelokasi kayu yang ditebang. Korban yang bernama Sukanto memenuhi panggilan
dari pelaku. Pada saat tiba di lokasi penebangan kayu tersebut korban langsung
disambut dengan bacokan parang yang dipegang oleh pelaku yang bernama Jamil.
Jamil dan sukanto masih berstatus sudara sepupu dari keturunan ayah mereka yang
saudara kandung.
Sukanto yang merasa
bahwa lahan hutan tempat kayu ditebang adalah miliknya tidak terima dengan
seketika kehadirannya di lokasi yang langsung di bacok dengan parang. Sukanto spontan
mengelak dari bacokan parang Jamil. Perkelahian terjadi dengan kondisi sukanto
yang juga membawa parang pada saat mendatangi lokasi kejadian. Sukanto
mengalami luka bacok ditangan kirinya dan beberapa lebam di anggota badan
sedang pelaku yang bernama Jamil mengalami luka-luka bacok dikepala, tangan dan
kakinya yang berjumlah sekitar 11 luka bacok dibadan jamil.
Pada hari itu juga
setelah kejadian sukanto melaporkan kejadian tersebut ke polisi yaitu Polsek
Sungai Keruh yang terletak di desa Jirak Kecamatan Sungai Keruh Kabupaten Musi
Banyuasin. Jamil yang mengalami luka-luka di badan akibat perkelahia tersebut
langsung dibawa oleh keluarganya kerumah sakit Dr. Muhammad Husein Palembang
dan mengalami rawat inap di rumah sakit.
Bagaimana tindak
lanjut dari kepolisian (Polsek Sungai Keruh) yang telah menerima laporan dari
Sukanto tentang kejadian tindak kriminal perkelahian tersebut. Sampai saat ini
tehitung selama 3 hari kejadian yang dilaporkan ke pihak yang berwajib, kasus
ini belum ada kejelasannya. Apakah kepolisian menindak lanjuti laporan kejadian
tersebut atau sebaliknya, sampai saat ini belum ada konfirmasi dari pihak
kepolisian kepada kedua orang yang terkait kasus ini. apabila kejadian yang
sudah dilaporkan tersebut tidak mendapat tanggapan atau tindak lanjut dari
pihak kepolisian yang bersangkutan. Besar kemungkinan tingkat kriminal di
tengah masyarakat desa Kertajaya memang kurang perhatian dari pihak yang
berwajib.
Selogan instansi
Kepolisian yaitu “POLISI MITRA MASYARAKAT” akan mendapat cibiran dari
masyarakat se Kecamatan Sungai Keruh.
Kepolisian yang lamban menangani kasus yang terjadi ditengah masyarakat
menambah catatan buruk bagi citra kepolisian di daerah. Instansi Kepolisian
yang sedang terpuruk sejak akhir tahun 2012 yang lalu selalu mendapat sorotan
media-media baik cetak maupun elektronik. Kepolisian yang di beritakan media,
terus dikonsumsi oleh masyarakat luas seluruh Indonesia. Praktek kinerja
kepolisian di daerah-daerah seluruh Indonesia mendukung paradigma berpikir
masyarakat yang sejak dulu terus memandang kepolisian sebagai musuh.
1 komentar:
blog walking....mantap, tetap semangat terus berkarya untuk daerah tercinta..
Posting Komentar